Belajar mengena apakah itu saham??
Dengan berjalannya waktu dan perkembangan perekonomian negara menuntut kita agar lebih propesional menghadapi segala macam perubahan jenis-jenis usaha dan pergesekan antara waktu dan kebutuhanyang semakin mendesak atau memaksa kita semua dapat menghadapinya, Sekarang ini semua bisnis atau perdagangan dikuasai oleh orang yang peka terhada apa yang harus di jadikan usaha, pasti anda pernah mendengar kata saham Sekurang-kurangnya, kata ini kerap kita dengar dari presenter berita yang tengah mengemukakan berita ekonomi.
Namun, sedikit diantara kita yang betul-betul memahami perihal saham. Bahkan juga beberapa orang di perkotaan sekalipun yang cukup terdidik kurang mengerti apakah itu saham. Yang lebih kronis, mereka yang bekerja di bidang finansial sekalipun seperti perbankan serta asuransi, mungkin tak tahu perihal saham. Walau mungkin saja kerap mendengar kata itu dalam kesehariannya.
Analogi saham
Sempatkah Anda berkata pada rekan Anda “Kita patungan yuk!!! ”. Terasa pernah, dalam konteks apa pun. Berarti, dalam soal itu kita sama-sama turut andil. Umpamanya Anda mau beli sebotol anggur yang bernilai Rp200. 000. Lantaran duit Anda kurang, Anda mengajak rekan Anda untuk patungan. Anda keluarkan duit sejumlah Rp 150. 000, sedang rekan Anda keluarkan duit sebesar Rp 50. 000. Anda mempunyai andil sebesar 150. 000/200. 000 atau 75%, sedang rekan Anda mempunyai andil 50. 000/200. 000 atau 25%. Dalam soal ini, Anda bakal memperoleh sisi dari sebotol anggur sebesar 75% sisi, sedang rekan Anda memperoleh 25% sisi.
Bagaimanakah bila Anda berpatungan dengan rekan Anda dalam bangun suatu usaha? Anggaplah Anda mau bangun usaha bengkel. Perlu modal Rp 50 juta. Anda hanya mempunyai duit sebesar Rp 30 juta. Lantas Anda mengajak rekan Anda untuk patungan hingga rekan Anda memberi penambahan duit sebesar Rp 20 juta, hingga semua keperluan modal untuk bangun bengkel yang sebesar Rp 50 juta jadi tercukupi. Berarti, dalam usaha bengkel itu Anda mempunyai andil sebesar 30 juta/50 juta yakni 60%, sedang rekan Anda mempunyai andil 20 juta/50 juta yakni 40%. Dengan kata lain, Anda mempunyai saham di usaha bengkel itu sebesar 60%, sedang rekan Anda mempunyai saham 40%.
Bila modal yang sebesar Rp 50 juta itu dikira setara dengan 50. 000 lembar saham (bisa juga 100. 000 atau berapapun sesuai sama yang disetujui), jadi tiap-tiap lembar saham bakal bernilai 50 juta/50. 000 yakni sebesar Rp1. 000. Anda mempunyai andil sebesar 60% atau saham 60% atau mempunyai 30. 000 lembar saham (60% x 50. 000), sedang rekan Anda mempunyai 20. 000 lembar saham (40% x 50. 000). Keuntungan dari usaha bengkel ini, apakah bakal diperhitungkan setiap bln. atau setiap setahun, bakal dibagi pada yang memiliki saham (atau yang memiliki modal atau pemodal) sesuai sama persentase kepemilikan saham semasing.
Dengan berjalannya waktu dan perkembangan perekonomian negara menuntut kita agar lebih propesional menghadapi segala macam perubahan jenis-jenis usaha dan pergesekan antara waktu dan kebutuhanyang semakin mendesak atau memaksa kita semua dapat menghadapinya, Sekarang ini semua bisnis atau perdagangan dikuasai oleh orang yang peka terhada apa yang harus di jadikan usaha, pasti anda pernah mendengar kata saham Sekurang-kurangnya, kata ini kerap kita dengar dari presenter berita yang tengah mengemukakan berita ekonomi.
Namun, sedikit diantara kita yang betul-betul memahami perihal saham. Bahkan juga beberapa orang di perkotaan sekalipun yang cukup terdidik kurang mengerti apakah itu saham. Yang lebih kronis, mereka yang bekerja di bidang finansial sekalipun seperti perbankan serta asuransi, mungkin tak tahu perihal saham. Walau mungkin saja kerap mendengar kata itu dalam kesehariannya.
Analogi saham
Sempatkah Anda berkata pada rekan Anda “Kita patungan yuk!!! ”. Terasa pernah, dalam konteks apa pun. Berarti, dalam soal itu kita sama-sama turut andil. Umpamanya Anda mau beli sebotol anggur yang bernilai Rp200. 000. Lantaran duit Anda kurang, Anda mengajak rekan Anda untuk patungan. Anda keluarkan duit sejumlah Rp 150. 000, sedang rekan Anda keluarkan duit sebesar Rp 50. 000. Anda mempunyai andil sebesar 150. 000/200. 000 atau 75%, sedang rekan Anda mempunyai andil 50. 000/200. 000 atau 25%. Dalam soal ini, Anda bakal memperoleh sisi dari sebotol anggur sebesar 75% sisi, sedang rekan Anda memperoleh 25% sisi.
Bagaimanakah bila Anda berpatungan dengan rekan Anda dalam bangun suatu usaha? Anggaplah Anda mau bangun usaha bengkel. Perlu modal Rp 50 juta. Anda hanya mempunyai duit sebesar Rp 30 juta. Lantas Anda mengajak rekan Anda untuk patungan hingga rekan Anda memberi penambahan duit sebesar Rp 20 juta, hingga semua keperluan modal untuk bangun bengkel yang sebesar Rp 50 juta jadi tercukupi. Berarti, dalam usaha bengkel itu Anda mempunyai andil sebesar 30 juta/50 juta yakni 60%, sedang rekan Anda mempunyai andil 20 juta/50 juta yakni 40%. Dengan kata lain, Anda mempunyai saham di usaha bengkel itu sebesar 60%, sedang rekan Anda mempunyai saham 40%.
Bila modal yang sebesar Rp 50 juta itu dikira setara dengan 50. 000 lembar saham (bisa juga 100. 000 atau berapapun sesuai sama yang disetujui), jadi tiap-tiap lembar saham bakal bernilai 50 juta/50. 000 yakni sebesar Rp1. 000. Anda mempunyai andil sebesar 60% atau saham 60% atau mempunyai 30. 000 lembar saham (60% x 50. 000), sedang rekan Anda mempunyai 20. 000 lembar saham (40% x 50. 000). Keuntungan dari usaha bengkel ini, apakah bakal diperhitungkan setiap bln. atau setiap setahun, bakal dibagi pada yang memiliki saham (atau yang memiliki modal atau pemodal) sesuai sama persentase kepemilikan saham semasing.
0 comments :
Post a Comment